Jumat, 01 Juli 2011

Cahaya Lilin Ditengah Terangnya Cahaya Bintang

Bintang adalah salah satu benda langit yang mempunyai cahaya sendiri, selalu meyinari dunia disaat malam tiba hingga langit menjadi lebih indah. Sementara lilin hanya bisa menerangi suatu bagian/ruang sementara dirinya hancur. Lalu apa jadinya jika cahaya lilin berada ditengah terangnya cahaya bintang? sebenarnya cahaya lilinlah yang lebih berguna. Bintang menyinari dunia yang luas ini tapi tidak bisa menyinari satu bagian dimana orang-orang itu tinggal dan memerlukan cahaya untuk menghindari dirinya dari kegelapan, sementara lilin bisa menyinari satu bagian ruang yang ditempati oleh banyak orang didunia meskipun dirinya sendiri harus hancur. Bintang memang mempunyai cahaya sendiri tapi bintang tidak mempunyai ketulusan seperti sebuah lilin.

Dikala sang bintang tengah bersinar terang dengan penuh kebahagiaan dan penuh semangat, sang lilin hanya bisa berdiri tegak sambil melihat dan merasakan semua kebahagiaan sang bintang, meskipun dia tahu bahwa dirinya akan hancur. Sang lilin hanya bisa tersenyum dan berharap agar cahaya bintang itu terus terpancar terang, agar tidak ada kegelapan yang bisa membuat orang-orang disekitarnya merasa ketakutan. Sang lilin hanya bisa menyinari ruangan yang kosong yang ada dalam dirinya sendiri selama dia masih bisa berdiri tegak, meskipun terkadang cahaya tersebut menyinari sang bintang dikala cahaya sang bintang meredup tertutup awan hitam, dia tidak pernah mengeluh meskipun dia tahu semua yang dilakukannya tidak akan pernah bisa membuat cahaya sang bintang itu mengisi ruang kosong yang ada dalam dirinya, tapi dia tidak peduli dia terus dan terus mencoba agar sang bintang tersebut tetap bersinar terang.

Dalam hatinya mungkin pernah tersirat suatu keinginan agar suatu saat nanti bisa mendapatkan cahaya sang bintang untuk mengisi kekosongan yang ada pada dirinya. Setiap hari lilin itu hanya bisa memandangi bintang melalui gambarannya yang indah, cahayanya yang terang, senyumannya yang membuat dia tetap kuat meskipun sedikit demi sedikit bagian dari dirinya hancur. Dia juga sadar kalau dirinya suatu saat nanti akan hancur lagipula bintang itu sudah menemukan kebahagiaannya yang dia harap bisa membuatnya tetap terang pada saat dia sudah tiada. Apa yang dia berikan itu suatu ketulusan bukan suatu keinginan, sekalipun suatu saat apa yang pernah dipikirkan olehnya terjadi dia menganggap itu merupakan hadiah dan bonus dari Tuhan.


"Hiduplah seperti lilin bukan untuk membiarkan dirinya hancur tapi hidup dengan penuh ketulusan tanpa pamrih dan pengorbanan untuk mencapai puncak kebahagiaan yang dicita-citakan oleh semua manusia"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar