Jumat, 03 Juni 2011

Yang Penting Softskill

Hari ini aku memposting 3 cerita sekaligus, yah biar gg keliatan barunya. hehehe...padahal mah tetep aja keliatan amatirnya tapi biarlah. well Juni telah datang dan itu artinya ujian akhir semester makin dekat (wong minggu depan mulainya juga gimana gg deket?) kadang-kadang rada-rada. hahaha....

Ini artinya sekarang sedang memasuki minggu tenang dan alhasil anak-anak kontrakanpun pada pulang kerumahnya masing-masing, disini hanya menyisakan c uwa dan doger. oh iya aku perkenalkan dulu anak-anak Sobana IV, di dalam rumah kontrakan ini terdapat 6 orang ;

1. Uwa, karena umurnya paling tua bisa disebut juga bapa panti karena sifatnya kaya seorang bapa. haha...pisss wa
2. Dani TS, dia asal purwakarta dia paling gesit kalo urusan main. hahaha...dia juga paling lama kalo urusan makan bisa satu jam baru beres
3. Hary Bagja, wah kalo yang satu ini asal sumedang tapi tau ga? dia tuh kaya personil The Law anak buah Ahmad Dhani. haha...dia paling khatam lagu-lagu Bondan dan Darso, dia paling sering pulang dan kunci pintunyapun selalu dibawa
4. Ade Lucky atau Vijay, eits jangan ketipu dulu jajaka satu ini dari Tasik Malaya tapi emang kaya orang india sih. hahah...dia paling apik, paling bersih dan rapih tapi paling cuek kalo ga ada dia entahlah kontrakan seperti apa jadinya, lebih-lebih dari kapal pecah.
5. Abox, kalo yang satu ini humoris.
6. Dhimas, nah kalo yg ini adiknya si Uwa, dia itu paling kuat tidurnya, satu hari  bahkan dua hari bisa dia lewatkan hanya dengan tidur, makanya dijuluki Dewa, soalnya dia kaya Budha rambutnya. hehehe...dia udah selesei kuliahnya sekarang lagi nyusun TA.
well cukup perkenalannya, oh iya aku ga ngontrak disitu tapi itu suka jadi basecamp kalo lagi ngumpul.

Karena sekarang minggu tenang jadi anak-anak pada pulang yang nyisa hanya si Uwa dan Doger (temannya dari ciamis yang lagi maen di bandung). hari kamis aku ke kontrakan karena sudah janjian sama si Eko buat ngambil Batik dan ternyata sesampainya di kontrakan ternyata bukan hanya aku saja yang disana tapi ada si Chandra, Eko dan Bang Egy. alhasil kontrakan yang tadinya sepi sekarang rame lagi karena kedatangan kita-kita. hari itu malam jumat tapi tumben kali ini obrolan kita seputar bisnis, maklum disana yang ada kebetulan para pedangan semua, Uwa, Doger, dan Aku jualan Sepatu, Chandra jualan Baju, Eko punya konveksi sendiri dan Bang Egy dia pengusaha Lobster air tawar di cirebon. 

Kita saling berbagi tentang cara-cara berbisnis yang baik dan cara melayani pelanggan, banyak hal positif yang aku dapat dari obrolan itu terutama untuk meningkatkan cara berbisnisku. contohnya si Uwa sekarang dia sedang melebarkan usahanya dengan akan bekerja sama dengan Distro yang ada di cirebon untuk menjual sepatunya. memang hebat-hebat teman-temanku ini, mereka membiayai kuliahnya dengan hasil keringat sendiri, ditengah asik mengobrol tentang bisnis kemudian disambungkan dengan kuliah dan tiba-tiba si Doger bertanya kepada kami, "IPK maneh sabaraha?" kami semua tertawa, lalu salah seorang dari kami bilang "Geus tong nanya IPK matak kesel" yah memang kami semua secara potensi akademik memang kurang, nilai kamipun ga sebagus teman-teman yang lain. tapi kami bersyukur kami bisa membiayai kuliah kami dengan jerih payah kami sendiri, sedangkan yang sudah lulus dengan nilainya Cumlaude saja sampai sekarang masih ada yang belum bekerja mereka masih menjadi tanggungan untuk orang tua mereka.

Aku sempat berfikir sepertiya tidak adil kalau perusahaan menetapkan standar minimal untuk pelamar kerja. padahal orang yang nilainya cumlaude saja belum tentu mampu bekerja dengan baik daripada orang yang nilainya baisa-biasa saja. temanku bilang yang paling penting itu softskill kalu IPK mah nomer sekian, karena ya kita berani kalau diadakan tes tanpa melihat nilai IPK. aku pikir ada benarnya juga apa yang dikatakan temanku itu dan aku jadi teringat kata-kata ayah seorang teman SD ku si sipit, om Liem pernah bilang "Makanan bermerek belum tentu lebih baik daripada Bala-bala, orang bergelar belum tentu lebih baik daripada orang yang ga bergelar.  pendidikan itu penting untuk kehidupan tapi ketika pendidikan yang seharusnya kita dapat kurang dari expectation gelar ga ada gunanya". 

Apa yang dikatakannya ternyata terbukti saat ini, orang tua jaman dulu emang hebat kadang mereka tau apa yang bakal terjadi nanti mungkin karena pengalamannya lebih lama dari kita. hehehe...setelah obrolan itu semua kami jadi lebih percaya diri, mata kami jadi lebih terbuka kalau kita ga mampu bersaing dengan mereka secara akademik maka kita bersaing dengan mereka melalui softskill yang kita punya. kalu kita ga bisa bekerja diperusahaan seperti mereka maka kita ciptakan sebuah perusahaan untuk menyaingi mereka. 

Terkadang orang pintar lebih bodoh dari orang bodoh. orang pintar selalu jadi pekerja sedangkan orang bodoh biasanya jadi bos dan mempekerjakan orang pintar untuk menjalankan perusahaannya. jadi jangan minder hanya karena kamu memiliki kekurangan karena Tuhan menciptakan manusia dengan sebaik mungkin. manusia sempurna bukan karena kelebihannya tapi justru karena kekurangannya itu. barang siapa yang bisa menjadikan kekuranganya itu menjadi suatu kelebihan maka dialah orang yang hebat. selama masih ada hal positif yang bisa kita kerjakan hidup ini ga akan sia-sia, so maju terus kawan jangan pernah menyerah dan syukurilah apapun yang diberikan oleh Tuhan, karena pasti itu yang terbaik.



 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar